Ramas

Senin, 08 Juni 2009

TAI dan CIRC

BAB 5
TAI DAN CIRC
(Team-Assisted Individualization dan Cooperative Integrated Reading and Composition)

TAI dan CIRC
Banyak dari metoda-metoda pelajaran kooperatif digunakan sekarang ini. Dan penggunannyapun tersebar luas, termasuk, STAD, TGT, jig saw, dan metoda-metoda Johnsons, kesemua metode itu dapat disebut teknik-teknik umum dalam pembelajaran. Metode metode tersebut diterapkan pada cakupan yang luas dalam tingkatan kelas, dan karakteristik-karakteristik sekolah. Sebagai contoh, metoda-metoda pelajaran kooperatif dirancang terutama untuk matematika dasar atau membaca pada sekolah dasar, atau sekolah menengah. Bentuk umum dari pelajaran kooperatif juga bisa saja mengabaikan muatan dari kurikulum, namun menciptakan suatu situasi, di mana metoda-metoda pelajaran kooperatif ini bisa digunakan untuk mengajarkan materi yang lebih baik, bukan pengajaran yang tidak berguna.
Tidak hanya itu pelajaran kooperatif, dapat secara rinci sebagai sarana untuk meningkatkan pengenalan praktek-praktek atau materi pelajaran,seperti sebuah penekanan pada aktivitas metacognitive di dalam membaca, menulis untuk revisi sebuah isi pelajaran, atau pembelajaran kaya secara konseptual seperti matematik. Metode- metode kooperatif juga dapat dirancang secara rinci untuk mengakomodasi secara luas ketrampilan-ketrampilan dari siswa dalam satu kelas. Sasaran penting, di mana pelajaran koperasi diperkenalkan sebagai satu alternatif mengelompokan kemampuan atau digunakan untuk memudahkan tendensi dari para siswa orang cacat jasmani.secara akademis. Cooperative Reading andComposition (CIRC) untuk pengajaran membaca dan menulis di kelas II-VIII, dan Team Accelerated Instruction (TAI) untuk matematika pada Kelas III-VI. Model-model ini seluruhnya menerapkan penghargaan tim, tanggungjawab individual, dan kesempatan yang sama untuk berhasil, namun dilakukan dengan cara-cara yang berbeda.


TAI (Team Assisted Individualy)
1. Pengertian
Secara harfiah Team Assisted Individualy dapat diartikan Bantuan Individual dalam Kelompok, dengan karateristirk bahwa tanggung jawab belajar adalah pada siswa. Oleh karena itu siswa harus membangun pengetahuannya sendiri, tidak hanya menerima pengetahuan dari guru saja. Pola komunikasi guru-siswa adalah negosiasi dan bukan imposisi-intruksi.

Team Assisted Individualy menurut Slavin (1985) adalah:
Buat kelompok heterogen dan berikan bahan ajar berupa modul.
Siswa belajar kelompok dengan dibantu oleh siswa pandai anggota kelompok secara individual, saling tukar jawaban, saling berbagi sehingga terjadi diskusi.
Penghargaan kelompok dan refleksi serta tes formatif.
Pembelajaran kooperatif TAI dirancang dan digunakan untuk pembelajaran terprogram, dan diciptakan untuk pembelajaran matematika pada pada Kelas III-VI SD. Pembelajaran TAI juga mirip dengan pembelajaran STAD dalam hal komposisi tim, tetapi berbeda dalam cara pembelajaran. STAD hanya menggunakan cara tunggal yakni team atau kelompok, sementara, TAI menggabungkan cara kelompok dan individual. Selain itu STAD menggunkan satu bentuk pembelajaran, sedangkan TAI menggunakan kombinasi pembelajaran kooperatif dan pengajaran individual. Pada model pembelajaran kooperatif dengan meodel TAI ini setiap siswa belajar sesuai dengan unit yang diprogramkan sesuai dengan level kemampuannya.
2. Kegiatan pembelajaran
Menurut slavin pembelajaran kooperatif model TAI terdiri dari delapan komponen antara lain:
Tahap 1 : Membagi siswa kedalam kelompok
Siswa dalam model TAI ditempatkan dalam kelompok-kelompok heterogen yang terdiri 4 sampai 5 orang seperti pada model STAD dan TGT.


Tahap 2 : Test penempatan
Pada awal program pembelajaran diberikan pretest, yang dimaksudkan untuk menempatkan siswa pada program individu yang didasarkan pada hasil test mereka.
Tahap 3 : Mempelajari materi pembelajaran
Siswa menyelesaikan proses mempelajari materi pelajaran yang telah disusun sesuai dengan kurikulum, misalnya untuk mata pelajaran matematika mengenai penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, numerasi, pecahan, desimal, rasio, persen, statistik, dan aljabar.
Tahap 4 : Belajar kelompok
Setelah ujian penempatan, guru mengajarkan materi pertama. Kemudian siswa mempelajari unit materi pelajaran yang telah ditentukan secara individual. Siswa mengerjakan unit-unit materi tersebut dalam kelompok masing-masing.
Tahap 5 : Skor dan penghargaan kelompok
Pada akhir minggu, guru menghitung skor kelompok. Skor ini didasarkan pada jumlah rata-rata unit yang tercakup oleh angota kelompok dan akurasi dari tes-tes unit. Kriteria ditetapkan untuk penampilan hasil kelompok
Tahap 6 : Mengajar kelompok
Saat memulai materi baru, guru mengajarkan materi pokok selama 10 atau 15 menit secara tradisional kepada siswa. Tujuannya adalah untuk memeperkenalkan konsep utama kepada siswa. Guru menggunakan manipulasi, diagram dan demonstrasi. Pelajaran dirancang untuk membantu siswa memahami hubungan diantara materi yang diajarkan dengan masalah kehidupan nyata.
Tahap 7 : Test fakta
Dua kali seminggu siswa-siswa diberikan tes-tes 3 menit tentang fakta (misalnya dalam materi matematika mengenai fakta-fakta perkalian atau pembagian)
Tahap 8 : Unit keseluruhan
Setiap tiga minggu, guru menghentikan program individual dan menggunakan waktu seminggu untuk mengajar keterampilan geometri, himpunan, dan strategi pemecahan masalah


Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

Pengertian
Teknik Cooperative Integrated Reading and Composition,khusus digunakan unutk pembelajaran bahasa. Komponen utaman dari pembelajaran CIRC adalah membaca, pemahaman dan karangan.
CIRC adalah komposisi terpadu membaca dan menulis secara koperatif, dalam kelompok. membentuk kelompok heterogen 4 orang, guru memberikan wacana bahan bacaan sesuai dengan materi bahan ajar, siswa bekerja sama (membaca bergantian, menemukan kata kunci, memberikan tanggapan) terhadap wacana kemudian menuliskan hasil kolaboratifnya, presentasi hasil kelompok,refleksi.
Pengembangan model CIRC dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan membaca, menulis dan pembelajaran sastra tradisional. Prinsip pengembangan didasarkan pada beberapa alasan yaitu:
Tindak lanjut. Salah satu fokus utama aktivitas CIRC menentukan isi cerita adalah membuat agar lebih efektif melalui waktu tindak lanjut. Siswa akan termotivasi bekerja dengan yang lain dengan menggunakan kooperatif reward dimana mereka mendapat sertifikat atau mereka saling mengenal anggota kelompoknya.
Membaca oral. Salah satu tujuan program CIRC adalah untuk meningkatkan keuntungan siswa membaca dengan suara keras dan mendapat umpan balik dari kegiatan membacanya dalam kelompok dan dari latihan merespon satu sama lain dalam membaca.
Keterampilan membaca komprehensif. Tujuan utama CIRC adalah menggunakan kelompok koperatif untuk membantu siswa untuk mengaplikasikan lebih luas keterampilan membaca komprehensif. Dalam tindak lanjut, siswa bekerja secara berpasangan untuk mengidentifikasi lima kritikan setiap teks cerita: karakter, seting, masalah, solusi awal dan solusi akhir.

Menulis dan bahasa sastra adalah tujuan utama program CIRC bahasa sastra adalah untuk mendesain, mengimplementasi serta mengevaluasi proses menulis biasa menjadi menulis bahasa sastra yang akan lebih berkembang luas melalui teman sebaya
Elemen-elemen program CIRC.
SCIRC terdiri dari 3 prinsip elemen yaitu: aktivitas mencari hubungan dasar, pembelajaran langsung dalam membaca komprehensif serta bahasa sastra dan menulis terpadu. Komponen utama CIRC terdiri dari:
Kelompok membaca. Guru membagi siswa ke dalam kelompok beranggotakan 2 atau 3 orang siswa sesuai dengan tingkat kemampuan membacanya.
Kelompok. Siswa disusun berpasangan (atau bertiga) di dalam kelompok, kemudian saling berinteraksi dengan kelompok serta saling membantu antara kelompok tinggi dan kelompok rendah.
Aktivitas hubungan cerita. Dalam hal ini siswa menggunakan novel. Urutan aktivitas ini meliputi: partner reading (saling koreksi), tata bahasa cerita dan menulis hubungan cerita, mencari kata-kata sulit, makna kata, rangkuman cerita dan pengejaan.
Pemeriksaan tugas bersama teman sejawat.
Tes.
Pembelajaran langsung di dalam membaca komprehensif.
Menulis bahasa sastra terpadu.
Membaca mandiri dan buku laporan.

Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran model CIRC tidak berbeda dengan kegiatan belajar model pembelajaran kooperatif sebelumnya, seperti tahap-tahap pembelajaran yang terdapat pada model Investigasi Kelompok.
Tahap 1: Mengidentifikasi Topik dan Mengorganisasikan ke dalam masing-masing kelompok kerja.
Siswa membaca cepat berbagai sumber, mengajukan topik dan mengkategorikan saran-saran.
Siswa bergabung dalam kelompok yang sedang mempelajari topik yang mereka pilih.
Komposisi kelompok didasarkan pada minat dan bersifat heterogen.
Guru membantu dalam mengumpulkan informasi dan memfasilitasi organisasi.
Tahap 2: Merencanakan Kegiatan Kelompok
Siswa membuat perencanaan bersama: Apa yang akan kita kaji? Bagaimana kita mengkaji? Siapa yang melakukannya? (pembagian kerja) dan Apa tujuan atau maksud kita menyelidiki topik ini?
Tahap 3: Melaksanakan Pembelajaran
Siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data-data dan mencapai kesimpulan.
Masing-masing anggota kelompok berkontribusi terhadap usaha kelompok.
Siswa saling menukarkan, mendiskusikan, menjelaskan dan mensistesiskan gagasan-gagasan.
Tahap 4: Mempersiapkan Laporan Akhir
Para anggota kelompok menentukan hal-hal ynag sangat penting dari pesan pembelajaran yang telah dipelajari.
Para anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan dan bagaimana mereka akan membuat presentasi mereka.
Para wakil kelompok membentuk steering committee untuk mengkoordinasikan rencana-rancana untuk presentasi.
Tahap 5: Menyajikan Laporan Akhir
Presentasi dilakukan terhadap seluruh kelas dalam berbagai macam bentuk.
Presentasi harus melibatkan khalayak(audience) secara aktif.
Khalayak mengevaluasi kejelasan dan daya tarik presentasi menurut kriteria-kriteria yang telah ditentukan sebelumnya oleh seluruh kelas.

Tahap 6: Evaluasi
Siswa saling tukar umpan balik tentang topik, tentang hasil bacaan, dan tentang pengalaman-pengalaman afektif mereka tentang bacaan tersebut.
Guru dan siswa berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran yang telah berlangsung.
Asesmen terhadap pembelajaran harus mengevaluasi pemikiran tingkat yang lebih tinggi.

Kelebihan dari coirc ini adalah:
Siswa dapat memberikan tanggapannya secara bebas.
Dilatih untuk dapat bekerjasama dan menghargai pendapat orang lain.
Kekurangan Pada saat presentasi hanya siswa yang aktif yang tampil.


Sumber :
Slavin, R. E. 1995. Cooperative learning , theory, research, and practice. USA: Allyn and Bacon.
Asma, Nur. 2006. Model Pembelajaran Kooperatif. Jakarta. DIKTI

3 komentar: